Selasa, 07 Mei 2019

Penyakit Psikis

Penyakit ini saya derita sudah lama sekali, mungkin semenjak saya bisa merasakan adanya perbedaan dan membenci hal tersebut. Saya tidak tahu pasit apakah penyakit ini hanya dialami saya sendiri atau orang lain juga ada yang menderitanya. Saya malu untuk menayakan nya pada orang lain, karena hal tersebut hanya akan menunjukan bahwa saya mengidap penyakit tersebut, meski tanpa disadari dengan saya menuliskan nya di blog ini sudah menjadi pengumuman bahwa saya menderita penyakit "kebencian". 

Penyakit tersebut mulai saya rasakan ketika secara sadar ataupun tidak, saya mulai membenci segala hal yang berbeda dengan saya, baik berbeda dalam pilihan hidup, politik, agama/kepercayaan, ras/suku bangsa, waran kulit/postur tubuh, dan masih banyak hal yang dibenci lainya. Secara tidak sadar, dunia ini dibentuk dari segala perbedaan. Lantas siapa yang menciptakan semua perbedaan ini? siapapun itu berarti secara tidak langsung saya membencinya pula, bukan?. Bayangkan betapa menderitanya saya ini, karena harus membenci semua hal yang berbeda di dunia ini. Tragis ..!. Ya tragis karena setiap harinya saya harus menghadapi segala perbedaan tersebut, karena memang dunia ini harus disusun dari hal-hal yang berbeda. Apakah saya akan merasa senang jika semua hal di dunia ini harus serba sama?. Sungguh sikap dan pemikiran yang konyol sekali !.

Seperti halnya menderita penyakit fisik/jasmani, saya pun ingin sembuh dari sakit psikis/hati ini. Jika saya sembuh dari penyakit ini berarti saya bisa menyukai atau mencintai segala perbedaan yang ada di dunia ini. Wah....saya bayangkan hidup di dunia ini akan  jauh lebih indah dan menyenangkan. Bayangkan jika saya sudah mampu menyukai dan menerima segala perbedaan yang memang sudah menjadi fitrah dunia ini. Hidup saya pasti akan jauh lebih damai dan menyenagkan.

Saya juga menderita penyakit psikis lain yang tak kalah akutnya, yaitu merasa sombong jika memiliki hal yang lebih dan merasa minder jika yang saya terima atau miliki kurang dari orang lain. Terkadang saya merasa paling benar sendiri jika membicarakan kesalahan orang lain dan merasa paling saleh jika berbicara tentang ritual peribadatan agama/kepercayaan. Saya juga merasa paling pintar sendiri jika membahas apa yang saya tahu bahkan yang tidak tahu pun saya buat seakan-akan tahu. Saya juga merasa sombong jika memiliki sesuatu yang orang di sekitar saya tidak/belum memilikinya. Saya juga merasa sombong jika dalam rentang waktu tertentu tidak kena penyakit fisik (seperti kesombongan nya Firaun). Saya juga sombong karena merasa agama/kepercayaan saya yang anut paling benar. Saya juga merasa sombong karena jumlah saudara seiman saya paling banyak. Saya juga sombong karena merasa pendidikan dan gelar saya lebih tinggi dan lebih banyak. Saya juga merasa sombong karena massa/anggota parpol dan ormas yang saya ikuti banyak jumlahnya; dan masih banyak kesombongan lainya. Intinya saya adalah manusia "super" dalam hal kesombongan.

Saya juga mengidap penyakit iri hati jika orang lain memiliki/pencapaian-nya lebih dari yang saya miliki, dan merasa senang jika orang lain menerima kemalangan.

Saya juga membenci jika orang lain berbuat hal yang keliru/salah seakan-akan saya adalah orang tersuci.

Meski belum semuanya terungkap, ternyata saya memiliki semua penyakit psikis yang tadi disebutkan!.

Software Screen Capture

Dari semua software screen capture, ada satu yang paling saya sukai, yaitu FastStone. Program kecil dan sederhana ini, bagi saya program ini sangat efisien dan ringan. Kita menjadi lebih produktif dalam hal menyiapkan ilustrasi untuk bahan tulisan.
Kita bisa mendapatkan program kecil ini di sini.


FastStone merupakan program untuk meng-capture tampilan layar yang powerful, ringan, dan memiliki fitur yang lumayan lengkap. Program ini memudahkan kita untuk meng-capture dan membuat anotasi segala yang tampil pada layar termasuk jendela/window, obyek, menu, layar penuh, persegi / freehand / fixed region begitu juga untuk jendela scroll/halaman web. Program ini juga mampu untuk merekam seluruh aktifitas yang dilakukan pada layar, rekaman suara dari mikropon, pergerakan  dan klik-an mouse menjadi file video terkompresi. Hasil dari capture bisa dikirim ke editor, file, clipboard, printer, email, dokumen Word/Powerpoint atau meng-upload nya ke website atau blog yang kita miliki. Tool-tool untuk editing diantaranya untuk anotasi (teks, garis panah, higlight), merubah ukuran gambar, cropping, sharpening, watermark dan masih banyak lagi. Fitur lainya seperti scan image, me-rename file secara otomatis, mendukung editor luar, color picker, pembesaran, screen crosshair dan penggaris untuk layar.

FastStone bisa menyimpan file ke dalam format BMP, GIF, JPEG, PCX, PNG, TGA, TIFF dan PDF. Sementara screen recorder nya bisa disimpan ke dalam format WMV.



Pembahasan Topik Free Energy

Pendahuluan Bab 1 : Lampu Tenaga Sinar Matari Bab 2 : Joule Thief Bab 3 : Sirkuit FLEET Bab 4 : Sirkuit Alexkor Bab 5 : Gene...